BOGOR (Pos Kota) – Takut dijadikan pelacur, empat remaja dan
satu wanita tua kabur dari sebuah rumah penampungan di kota Bogor. Mereka
dijanjikan kerja sebagai PRT, belakangan malah ketakutan jadi korban perdagangan.
Kelima perempuan tersebut ngacir dari rumah penampungan di Kelurahan
Harjasari, Kec. Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (9/12) pagi lalu minta
pertolongan polisi. Kelima perempuan itu AT 16, YC 16, ON 16, FT 22, dan IC 50,
diminta keterangan di bagian perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polresta
Bogor Kota.
Kepada penyidik,
mereka mengaku nekat kabur karena takut menjadi korban perdagangan manusia
serta menjadi korban perbuatan tidak senonoh. Padahal semula mereka dijanjikan
pekerjaan menjadi pembantu rumah tangga (PRT).
DIBAWA KE JAKARTA
Kapolresta Bogor Kota, AKBP Suyudi Ario Seto mengatakan, kelima
perempuan ini tiba di Bogor, Rabu (7/12) dibawa suami istri tetangga mereka,
IT, 40, dan EN, 35. Tiba di Bogor sekitar pukul 16.30 WIB, mereka dipertemukan
dengan DD, Laki-laki yang disebut-sebut sebagai orang yang akan menyalurkan
mereka sebagai PRT.
“Lalu DD membawa ke limanya ke kontrakannya di Gang Anen Kelurahan Harjasari Bogor Selatan, “ kata
AKBP Suyudi Jumat (9/12). Tidak lama di rumah DD, mereka dibawa ke Jakarta
dengan alasan akan diserahkan ke calon majikan.
Mereka mulai curiga, lantaran selama berada di Jakarta,
mereka hanya dibawa berputar-putar oleh DD ke beberapa tempat, lalu dibawa lagi
ke Bogor pada Kamis (8/12) dinihari.
Kecurigaan bahwa mereka akan dijual ke tempat hiburan malam
makin nyata, saat FT, satu dari lima wanita ini diperlakukan tidak senonoh oleh
DD di dalam mobil.
DD berani mengirim pesan singkat minta ditemani tidur. Yakin
akan dijual, ke lima perempuan ini pun sepakat melarikan diri menuju kantor polisi.
“Keterangan mereka sedang didalami penyidik. Kami belum bisa memastikan adanya tindak
pidana dalam kasus ini. DD sedang dalam pemeriksaan penyidik,” tandas mantan Wakalpores
Jakarta Barat Polda Metro Jaya ini. (yopi/bu/ird)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar