Rabu, 29 Oktober 2014

PEMBANTU RUMAH TANGGA, PEMBUNUH BAYI ITU MASIH BERKELIARAN

Perburuan terhadap pembantu rumah tangga yang diduga membunuh seorang anak balita laki-laki di Bekasi belum menemui titik terang. Keberadaan pembantu bernama Sartinah (sebelumnya ditulis Sutinah) masih misterius.

Polisi masih mencari jejak perempuan berusia 23 tahun itu untuk mengungkap aksinya yang menyebabkan anak balita bernama Jason (3 tahun 6 bulan) meninggal. Kepala Bidang Humas Polda Metero Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan polisi telah memastikan pembantu rumah tangga yang mengasuh korban sebagai pelaku pembunuhan.

"Sayangnya, dari olah tempat kejadian, barang-barang milik pelaku sudah tidak ada, sudah dikemas dan dibawa pergi," kata Rikwanto, Senin (27/10).

Pelaku diduga membunuh dengan cara menyayat tangan kanan korban tersebut dengan pisau dapur sehingga bocah malang itu tewas kehabisan darah. Pencarian terhadap Sartinah dilakukan ke sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.

Polisi telah mencarinya di Jakarta dan wilayah Jawa Tengah, tempat asal pembantu itu. "Dicari ke sejumlah tempat, baik di Jakarta maupun ke Banjarnegara dan Purwokerto. Sudah kita datangi orangtuanya, keluarganya di Banjarnegara, tetapi belum ketemu,"ujar Rikwanto. 

Dari keterangan keluarganya, kata Rikwanto, Sartinah terakhir bertemu dengan keluarganya pada saat mudik Lebaran lalu. "Kami telah meminta bantuan Polda Jateng dan Polres Banjarnegara untuk membantu melakukan pencarian," tambah Rikwanto.

Dari pihak keluarga, polisi mendapatkan petunjuk, yakni foto pelaku meski belum dipastikan, apakah foto tersebut akurat dengan kondisi pelaku saat ini. Motif pembunuhan ini masih didalami. 

Pembunuhan ini diketahui oleh orangtua korban pada Selasa (21/10) dini hari saat baru pulang kerja. Peristiwa terjadi saat korban ditinggal bersama pembantu oleh orangtuanya untuk bekerja.

Saat pulang kerja, orangtuanya melihat korban dalam posisi tertidur. Adapun pembantunya sudah tidak ada di rumah itu. Kepala anak balita itu tertutup bantal dan bersimbah darah.  

Saat itulah orangtua korban melihat tangan kanan anaknya telah tersayat benda tajam. Orangtua korban pun langsung berteriak histeris meminta tolong warga. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, tetapi korban sudah meninggal. (RTS/RAY)

  

Senin, 06 Oktober 2014

UANG 5 MILIAR DIBUANG KE COMBERAN, DIDUGA HASIL KORUPSI

PASAR MINGGU (Pos Kota) - Koper berisi uang dolar Amerika Serikat senilai Rp 5 miliar, ditemukan seorang wanita PRT di comberan rumah majikan, kawasan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Sabtu (27/9) malam. Kuat dugaan, lembaran mata uang asing tersebut hasil korupsi karena dipergoki aparat, pelaku spontan membuang dan sewaktu-waktu pemiliknya mengambil kembali. 

Koper berwarna gelap tersebut semula dicurigai berisi bahan peledak. Seorang wanita pembantu rumah tangga (PRT) menemukannya sekitar pukul 20.30. Tak berselang lama, penemuan itu menggemparkan warga sekitar. Tetapi, tak ada warga berani mendekat apalagi menyentuh.

Warga khawatir koper tersebut berisi bom yang sewaktu-waktu bisa meledak. Warga memilih melaporkan penemuan koper misterius itu ke polisi. Tak berselang lama, aparat Polsek Pasar Minggu tiba di lokasi.

Petugas memeriksa koper tersebut menggunakan metal detector guna memastikan apakah ada bahan peledak atau tidak. Karena tidak berbunyi, itu artinya isi koper tidak berbahaya.  

UANG DOLAR AS
Perlahan petugas membuka koper tesebut. Isinya kantong plastik hitam dibalut lakban coklat teronggok dalam koper. Petugas semakin penasaran, selanjutnya kantong plastik itu dirobek sedikit, dan terlihat lembaran dolar Amerika. "Kalau dirupiahkan nilainya mencapai Rp 5 miliar," sebut satu sumber di kepolisian.

Saat dikonfirmasi Pos Kota, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Antonius Agus Rahmanto dan Kanit Reskrim Murgianto belum bisa memberikan penjelasan. Sedangkan Kapolres Jaksel, Kombes Wahyu Hadiningrat, mengatakan, masih menelusuri siapa pemilik uang tersebut.

Ia juga menambahkan koper tersebut sempat dibuka PRT. "Ini bukan benda berbahaya mencurigakan atau bahan peledak. Barang bukti koper masih berada di Polsek Pasar Minggu, "lanjut Kombes Wahyu.

HASIL KEJAHATAN
Kriminolog Erlangga Masdiana menilai, tidak menutup kemungkinan uang dalam koper tesebut hasil kejahatan. "Melihat jumlahnya yang besar mengindikasikan uang tersebut hasil kejahatan seperti korupsi atau money laundry," katanya saat dihubungi. "Jika per lembarnya senilai 100 dolar Amerika, kemungkinan itu hasil korupsi," tegasnya lagi.

Dia menyebutkan, tindakan si pemilik membuang uang di rumah warga diduga karena kepergok orang yang disangka aparat.

"Atau sengaja membuang di depan rumah warga dan sewaktu-waktu kembali diambil dari pemilik rumah, tempat membuang koper," tandasanhya. (yh/ian) 

  

Jadi Saksi Kunci, Pembantu Jessica Masuk Perlindungan Saksi Polisi

PENYIDIK Polda Metro Jaya hingga kini masih mencari penyebab pasti mengapa Jessica Kemala Wongso membuang celana jinsnya, celana yang dip...