Kelurga majikan Rohaeti (189) membantah telah melakukan penganiayaan dan penyekapan. Septian Dwijayanto (27), anak bungsu Tanti (53) membantah ibu atau kakak yang bernama Indah Saraswati telah menganiaya Rohaeti yang sudah sekitar dua tahun bekerja di rumah keluarga tersebut di Perumahan Bumi Alam Indah Blok B/24, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi.
"Saya tidak tahu apakah Eti (panggilan Rohaeti) yang berbohong atau orang lain yang ada di balik ini. Bahwa kakak saya mencubit, itu iya kami akui, tapi tidak sampai menganiaya," tuturnya kepada wartawan di Bekasi, Selasa (9/12).
Menurut Septian, kakaknya mencubit Rohaeti karena menaruh termos berisi air panas di depan anak Indah yang masih berusia sekitar dua tahun. "Kakak saya mencubit di perutnya. Saya rasa itu hal yang manusiawilah, kakak saya kan khawatir anaknya," kata Septian.
Septian juga menyangkal keluarganya telah menyekap dan menahan ponsel Rohaeti. Untuk menguatkan sanggahannya, Septian menunjukkan foto Rohaeti bersama dua orang rekannya (sesama pembantu) yang tengah kondangan ke salah satu rekannya pada 11 November 21014.
"Bila disekap, mana mungkin dia keluar kondangan. Ibu saya juga tidak pernah menahan ponsel Eti," ucap Septian.
Septian justru balik mengancam, akan mengadukan Rohaeti ke Polresta Bekasi Kota dengan pasal fitnah dan pencemaran nama baik. "Lihat saja nanti. Biar nanti hukum yang bicara," ujarnya.
Septian menyatakan bahwa ibunya tidak kabur, tapi masih shock. Soal kapan ibunya akan datang ke polisi. Septian menjawab akan berdiskusi dengan pengacara.
Sementara itu, Rohaeti (18) menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polresta Bekasi Kota sejak pukul 13.00 hingga sekitar pukul 18.00.
Rohaeti mengaku masih merasakan sakit karena masih ada beberapa luka di tubuhnya. "Ya terserah saja bagaimana nanti," ujarnya saat ditanya soal rencana tuntutan balik. (chi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar