DALAM pelarian usai membunuh bayi Jason Matthiew Simanjuntak (3), Sutinah (23) bersembunyi di kolong jembatan rel di dekat Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Sutinah mengamen di jalanan. Namun, keberadaan Sutinah terendus oleh petugas dari Polrestro Jakart Pusat.
"Anggota kami mencocokkan foto tersangka. Kebetulan tersangka suka berada di kolong rel KA dekat Istiqlal sehabis ngamen," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (12/11).
Seperti diketahui jajaran Resmob Polres Jakarta Pusat menangkap Sutinah di kolong rel dekat Masjid Istiqlal, Selasa (11/11) pukul 18.00.
Sutinah, warga Karang Tengah RT 03/02, Karang Tengah, Banjarnegara, Jawa Tengah ini sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga (pembantu atau PRT) pasangan Janter Pinter Simanjuntak dan Elvin Sianipar yang berdomisili di Jalan Bintara 6,Gang Sawo RT 03/06, Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Pembantu (pembantu rumah tangga atau PRT) tersebut didapat dari orangtua Janter-Elvin yang tinggal di Perumahan Pondok Tanah Mas, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sutinah diduga kuat membunuh Jason pada Selasa, 21 Oktober 2014. Saat ditemukan pertama kali, kondisi Jason sungguh mengenaskan. Mukanya ditutupi bantal dan nadi tangan kirinya mengalami luka sayat.
Hanya karena kesal
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo mengatakan mengakui telah menganiaya Jason hingga tewas.
"Kepada petugas, tersangka sudah terus terang mengakui perbuatannya membunuh korban dengan motif kesal karena perilaku korban yang nakal," katanya.
Menurut polisi mengutip keterangan tersangka, korban rewel sehingga membuat kepalanya pusing dan membuatnya nekat membekap wajah korban dengan bantal sambil menekan di dadanya hingga korban tidak bernapas.
"Lalu tersangka juga mengambil sebilah pisau dapur untuk memutus urat nadi bagian tangan kanan korban untuk memastikan Jason sudah meninggal," katanya.
Usai menghabisi nyawa Jason, Sutinah pergi ke Stasiun Kranji arah Monas untuk menghadiri perayaan Pesta Rakyat pada malam harinya," katanya.
Pada Senin, 20 Oktober 2014 malam ada konser yang digelar Slank. "Lalu tersangka tidur di Mondas. baru keesokan harinya, berangkat ke Jatinegara dan kembali ke Jakarta dengan tidur di emperan toko," katanya.
Selama pelarian, Sutinah hidup secara gelandangan di Jakarta dan mencari uang dengan cara mengamen.
Hingga kini tersangka masih dalam proses pemeriksaan intensif Polresta Bekasi Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. (m2/Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar