DEPOK (Pos Kota)-Bayi laki-laki 9 bulan tewas diduga dianiaya wanita pembantu di Kelapa Dua, Kel. Tugu, Kec. Cimangais, Kota Depok, Kamis (25/9) pagi. Korban luka di pangkal kepala bagian belakang.
Kematian Akhtar Muammar Natiq membuat sang ibu, Ny Lalily Arfah, 40, pingsan. dipapah keluarga karena tidak kuat menerima kematian anak bungsunya. Suaminya, Royan Anwar, 43, juga tampak sangat terpukul namun masih berusaha tegar.
Korban diketahui meninggal secara tak wajar setelah petugas rumah sakit memeriksa jenazah. dijumpai luka lebam di bagian pangkal kepala belakang. Penemuan ini langsung dilaporkan ke orang tua Akhtar, diteruskan ke polisi.
"Hasil rontgen dari rumah sakit menyebut korban mengalami luka lebam di bagian belakang kepala dan tempurung kepala juga pecah. Diduga korban meninggal akibat dianiaya," ujar Paur Humas Polresta Depok, Ipda Bagus Suwardi.
ALAMI KEJANG-KEJANG
Bayi malang itu sehari-hari dijaga oleh pembantu di rumah bernama Dit, 33. Ketika ibu korban pergi menjemput anaknya yang lain ke sekolah, korban selalu berdua dengan pembantu.
Rabu (24/9) Akhtar mengalami kejang-kejang saat berada di rumah. Keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit (RS). Setelah mendatangi 4 RS, korban dirujuk ke RS Harapan Kita, Jakarta, namun nyawanya tak tertolong lagi.
"Korban melaoporkan kasus penganiayaan anak di bawah umur Pasal 80 UU RI No. 23 Tahun 2002. Pelapor melaporkan pembantu tersebut ke Polres Depok, "ungkap Ipda Bagus Suwardi.
EMPAT RUMAH SAKIT
Kakek korban Asmat, 70, mengatakan setelah peristiwa itu Ny. Lalily mengalami shok berat dan belum dapat diajak bicara. "Sehari-hari dia mengajar di salah satu STM di Jakarta,"ujarnya saat ditemui di Jalan Akses UI Gg. H. Djamin RT 05/09, Kel Tugu, Kec.Cimanggis, Kota Depok.
Asmat menduga pembantu yang membuat cucunya sampai meninggal. "Selama ini cucu saya selalu dijaga sama pembantu saat ibunya mengajar ke sekolah. Ada kecurigaan korban terjatuh," katanya.
Namun pada saat ditanya ke pembantu, dia menyangkal dan tak pernah menyiksa atau membuatnya terjatuh dalam rumah. "Pembantu yang dipekerjakan di rumah anak saya diambil dari warga sekitar. Kami berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini, " ujarnya. (angga/yo/o)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar